Mengenal Sejarah Berdirinya Industri Manufaktur Unilever

Mengenal Sejarah Berdirinya Industri Manufaktur Unilever – Unilever merupakan industri multinasional yang berkantor pusat di Rotterdam, Belanda( dengan julukan Unilever N. V.) serta London, Inggris( dengan julukan Unilever plc.). Unilever memproduksi santapan, minuman, pembersih, serta pula pemeliharaan badan. Unilever merupakan produsen benda rumah tangga terbanyak ketiga di bumi, bila didasarkan pada besarnya pemasukan pada tahun 2012, di balik P&G serta Nestlé. Unilever pula ialah produsen olesan santapan( semacam margarin) terbanyak di bumi. Unilever merupakan salah satu industri sangat berumur di bumi yang sedang bekerja, serta dikala ini menjual produknya ke lebih dari 190 negeri.

Mengenal Sejarah Berdirinya Industri Manufaktur Unilever

Mengenal Sejarah Berdirinya Industri Manufaktur Unilever

realdiaperindustry – Unilever mempunyai lebih dari 400 merk bisnis, dengan 14 merk antara lain mempunyai keseluruhan pemasaran lebih dari£1 milliar, ialah: Axe, Dove, Omo, Becel, Heartbrand, Hellmanns, Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Rama, Rexona, Sunsilk serta Surf. l Unilever N. V. serta Unilever plc, bekerja di dasar satu julukan serta dipandu oleh badan dewan yang serupa. Unilever dipecah jadi 4 bagian penting, ialah Santapan, Minuman serta Es Krim, Pemeliharaan Rumah Tangga, serta Pemeliharaan Badan. Unilever mempunyai pusat studi serta pengembangan di Inggris, Belanda, Cina, India, serta Amerika Sindikat. Kantor pusat Unilever N. V. di Rotterdam, Belanda

Baca juga : 4 Metode Menata Perhitungan Finansial Industri Manufaktur

Unilever dibuat pada tahun 1930 selaku hasil pencampuran dari produsen margarin asal Belanda, Margarine Unie serta produsen sabun asal Inggris, Hati Brothers. Sepanjang catok kedua dari era ke- 20, Unilever dengan cara penting berdiversifikasi ke bermacam aspek bidang usaha serta pula melebarkan ke bermacam negeri. Unilever pula membuat sebagian usaha pemerolehan, tercantum Lipton( 1971), Brooke Bond( 1984), Chesebrough- Ponds( 1987), Best Foods serta Ben& Jerrys( 2000), dan Alberto- Culver( 2010). Pada dasawarsa 2010an, di dasar kepemimpinan Paul Polman, Unilever dengan cara lama- lama menggeser fokus bisnisnya ke bidang usaha kesehatan serta kecantikan, dari yang tadinya ke bidang usaha santapan, yang membuktikan gaya perlambatan perkembangan.

Unilever N. V. sah terdaftar khalayak di Pasar uang Dampak Indonesia, New York Stock Exchange, Euronext Amsterdam, London Stock Exchange serta pula ialah bagian Indikator AEX, Indikator FTSE 100, Euro Stoxx 50 selaku kediaman penting.

Pemegang saham

Unilever N. V. sah mencatatkan sahamnya di Pasar uang Dampak Indonesia, New York Stock Exchange, Euronext Amsterdam, London Stock Exchange serta pula ialah bagian Indikator AEX, Indikator FTSE 100, Euro Stoxx 50.

1920an–1930an

Pada tahun 1922, Hati Brothers mengakuisisi Mac Fisheries, owner merk T. Wall& Sons.

Pada bulan September 1929, Unilever juga dibangun dari pencampuran antara produsen sabun asal Inggris Hati Brothers serta produsen margarin asal Belanda, Margarine Unie. Pencampuran ini amatlah masuk ide, mengenang sabun serta margarin bersama berbahan dasar minyak sawit, alhasil cara memasukkan minyak sawit dari Afrika bisa berjalan lebih berdaya guna.

1930an–1940an

Pada dasawarsa 1930an, bidang usaha Unilever mulai berkembang. Unilever juga mulai mengakuisisi industri lain. Pada tahun 1943, Unilever mengakuisisi saham kebanyakan di Frosted Foods( owner merk Birds Eye) serta Batchelors Peas. Pada tahun 1944, Unilever pula mengakuisisi Pepsodent.

Sehabis tahun 1945, sebagian bidang usaha Unilever membuktikan gaya penyusutan pemasaran,[ 1] alhasil Unilever mulai melepas sebagian anak usahanya.

1950an–1960an

Pada tahun 1954, Sunsilk dikeluarkan di Inggris. Pada tahun 1957, Dove juga dikeluarkan di Amerika Sindikat. Pada tahun yang serupa, Unilever mengutip ganti seluruh saham di Frosted Foods, yang kemudian ditukar namanya jadi Birds Eye. Pada tahun 1961, Unilever mengakuisisi Good Lawak.

Sampai medio dasawarsa 1960an, produk sabun serta lemak sedang bisa beramal separuh dari semua profit Unilever. Meski sedemikian itu, melonjaknya pertandingan dari Procter& Gamble membuat Unilever menyudahi buat berdiversifikasi. Pada tahun 1971, Unilever mengakuisisi Lipton Ltd dari Allied Suppliers. Pada tahun 1978, National Starch pula dimerger dengan harga$487 juta.

1970an–1980an

Sampai akhir dasawarsa 1970an, lewat serangkaian pemerolehan, Unilever sukses memahami 30% pangsa pasar es krim di Eropa Barat. Pada tahun 1982, Unilever menyudahi buat lebih berpusat ke bidang usaha benda rumah tangga.

Pada tahun 1984, Unilever mengakuisisi Brooke Bond( produsen teh PG Panduan) dengan harga£390 juta. Pada tahun 1986, Unilever menguatkan letaknya di bidang usaha pemeliharaan kulit dengan mengakuisisi Chesebrough- Ponds( kombinasi dari Chesebrough Manufacturing serta Ponds Creams), produsen dari Ragú, Ponds, Aqua- Net, Cutex, serta Vaseline. Pada tahun 1989, Unilever membeli Calvin Klein Cosmetics, Fabergé, serta Elizabeth Arden, namun Elizabeth Arden dijual ke FFI Fragrances pada tahun 2000.

1990an

Bagian Amerika Sindikat Unilever senantiasa mengenakan julukan Hati Brothers sampai dasawarsa 1990an, dikala namanya ditukar cocok julukan biangnya. Bagian Amerika Sindikat berkantor pusat di New Jersey.

Pada tahun 1993, Unilever mengakuisisi Breyers dari Philip Morris. Pemerolehan ini juga membuat Unilever jadi produsen es krim terbanyak di Amerika Sindikat.

Pada tahun 1996, Unilever mencampurkan pembedahan Elida Gibbs serta Hati Brothers di Inggris. Unilever pula membeli Helene Curtis, alhasil dengan cara penting tingkatkan kehadirannya di pasar sampo serta deodoran Amerika Sindikat.

Pada tahun 1997, Unilever menjual National Starch& Chemical, Quest, Unichema serta Crosfield ke Akzo dengan harga£4. 9 milliar.

2000an

Pada dini bulan April 2000, Unilever membeli Ben& Jerrys serta Slim Fast dengan harga£1, 63 milliar. Pada tahun yang serupa, Unilever pula mengakusisi Best Foods dengan harga£13, 4 milliar. Pemerolehan ini juga tingkatkan kedatangan Unilever di Amerika Sindikat, serta menaikkan merk semacam Knorr serta Hellmanns ke barisan produk Unilever. Selaku akibat dari pemerolehan ini, Unilever juga wajib menjual merk Oxo, Royco serta Batchelors.

Pada tahun 2001, Unilever dipisah jadi 2 bagian, ialah Bagian Santapan dan Bagian Pemeliharaan Rumah Tangga serta Badan.

Pada bulan September 2002, Unilever menjual Loders Croklaan, dengan harga RM814 juta ke IOI Corporation, suatu industri minyak sawit asal Malaysia.

Pada tahun yang serupa, Unilever pula menjual merk Mazola, Argo& Kingsfords, Karo, Golden Griddle, serta Henri’ s, serta sebagian merk lain ke ACH Food Companies, anak upaya dari Associated British Foods.

Pada bulan Mei 2007, Unilever jadi industri besar awal yang berkomitmen buat menuai teh dengan metode yang lebih ramah area, dengan carter Rainforest Alliance, suatu badan pemerhati area buat mensertifikasi ladang tehnya di Afrika Timur serta pula agen tehnya di semua bumi. Unilever berniat buat menjual teh bersertifikat dengan merk Lipton serta PG Panduan di Eropa Barat mulai tahun 2010, serta kemudian hendak dijual ke semua bumi mulai tahun 2015.

Pada bulan September 2009, Unilever sepakat buat mengakuisisi bagian pemeliharaan badan dari Sara Lee Corporation, tercantum merk Radox, Badedas serta Duschdas. Pemerolehan ini juga menguatkan posisi Unilever di bidang usaha pembersih kulit serta deodoran.[28] Pemerolehan ini dituntaskan pada bertepatan pada 6 Desember 2010.

2010–2014

Pada bertepatan pada 9 Agustus 2010, Unilever memaraf akad pemasaran peninggalan dengan TINE, buat membeli semua bidang usaha Diplom- Is di Denmark. Pada bertepatan pada 24 September 2010, Unilever pula memublikasikan pemasaran bagian pengerjaan tomatnya di Brasil ke Cargill.[31] Pada bertepatan pada 27 September 2010, Unilever membeli Alberto- Culver, suatu produsen pemeliharaan badan serta perlengkapan rumah tangga, dengan merk semacam Sederhana, VO5, Nexxus, TRESemmé, serta Mrs. Dash, dengan harga US$3, 7 milliar. Pada bertepatan pada 28 September 2010, Unilever serta EVGA memublikasikan kalau mereka sudah memaraf akad di mana Unilever sepakat buat mengakuisisi merek- merek es krim kepunyaan EVGA( semacam Scandal, Variete and Karabola) serta pula jaringan distribusinya di Yunani, buat harga yang tidak dituturkan. Pada bulan Februari 2011, Unilever memublikasikan kalau mereka hendak memakai telur dari ayam tanpa kandang buat seluruh produknya di semua bumi.

Pada bulan Maret 2011, diumumkan kalau Unilever sudah menggapai persetujuan buat menjual merk Sanex ke Colgate- Palmolive dengan harga€672 juta, serta Unilever hendak mengakusisi merk deterjen kepunyaan Colgate- Palmolive di Kolombia( semacam Fab, Lavomatic, serta Vel) dengan harga US$215 juta. Pada bulan April 2011, Unilever didenda€104 juta oleh Komisi Eropa sebab membuat suatu kartel otak harga bersama P&G( yang pula didenda€211. 2 juta) serta Henkel( tidak didenda). Kompensasi itu 10% lebih kecil dari kompensasi dini, sebab Unilever and P&G kesimpulannya berterus terang bila memanglah membuat kartel. Selaku donatur data hal kartel itu, Henkel juga tidak didenda. Pada bertepatan pada 24 Agustus 2011, diumumkan kalau Unilever sepakat buat menjual merk Alberto VO5 di Amerika Sindikat serta Puerto Riko, serta pula merk Rave di semua bumi ke Brynwood Partners VI L. P. Pada bertepatan pada 14 Oktober 2011, diumumkan kalau Unilever sepakat buat mengakuisisi 82% saham di Kalina, industri kecantikan asal Rusia.

Pada bertepatan pada 27 Desember 2012, diumumkan kalau Unilever hendak memghentikan pemakaian mikroplastik di seluruh produk pemeliharaan badan mereka mulai tahun 2015.

Pada bulan Januari 2013, Unilever sepakat buat menjual merk selai kacangnya, Skippy bersama sebagian pabriknya di Little Rock, Arkansas, Amerika Sindikat serta Weifang, Shandong, Cina, ke Hormel Foods dengan harga$700 juta dengan cara kas. Pada bulan Juli 2013, Unilever tingkatkan kepemilikannya di Hindustan Unilever, ke 67% dengan harga€2, 45 milliar. Pada bertepatan pada 12 Agustus 2013, Unilever memublikasikan kalau mereka sudah memaraf akad buat menjual merk Wish- Bone serta Western kepunyaannya ke Pinnacle Foods Inc. dengan harga US$580 juta. Pada bertepatan pada 6 September 2013, Unilever sah mengakuisisi merk teh bermutu asal Australia, T2.

Pada bertepatan pada 21 Februari 2014, Unilever sah menjual merk jajanan dagingnya, tercantum Peperami serta BIFI ke Jack Link’ s, buat harga yang tidak dituturkan. Pada bulan Maret 2014, Unilever sepakat buat mengakuisisi saham kebanyakan di Qinyuan, suatu produsen perlengkapan penjernih air asal Cina.

Pada bertepatan pada 22 Mei 2014, Unilever memublikasikan pemasaran bidang usaha saus pastanya di Amerika Utara, tercantum merk Ragú serta Bertolli, ke Mizkan dengan harga$2, 15 milliar. Pada bertepatan pada 10 Juli 2014, Unilever memublikasikan kalau mereka sudah menjual merk Slim- Fast ke Kainos Capital, dengan Unilever cuma hendak memilki saham minoritas di Slim- Fast. Pada bertepatan pada 2 Desember 2014, Unilever memublikasikan kalau mereka sudah mengakuisisi Talenti Gelato& Sorbetto. Pada bertepatan pada 22 Desember 2014, Unilever memublikasikan pembelian merk Camay di semua bumi serta pula merk Zest di luar Amerika Utara serta Karibia dari Procter& Gamble Company.

2015–sekarang

Pada medio tahun 2015, produk olesan santapan semacam Flora serta I Cant Believe Its Not Butter! hendak dipisah dari Unilever, meski tidak seluruhnya dipisah jadi industri yang berdiri sendiri, perihal ini disebabkan pemasaran olesan santapan yang lalu menyusut. Bagian terkini ini hendak dipandu oleh Sean Gogarty, serta hendak diberi julukan Unilever Baking, Cooking and Spreading Company. Pada bertepatan pada 2 Maret 2015, Unilever memublikasikan kalau mereka sudah sah mengakuisisi REN Skincare, merk pemeliharaan kulit ikonik asal Inggris. Pada bertepatan pada 6 Mei 2015, Unilever memublikasikan kalau mereka sudah mengakuisisi Kate Somerville Skincare LLC., suatu merk pemeliharaan kulit terkenal.

Pada bulan Oktober 2015, Unilever sepakat buat mengakuisisi produsen es krim bermutu asal Italia, GROM, buat harga yang tidak dituturkan.

Pada tahun 2020, Unilever dengan cara berterus terang mensupport LGBTQOL alhasil banyak produknya diboikot serta rawan tidak laris dipasaran Indonesia.